Jumat, 21 Juni 2013

Kue Lebaran dan Tradisi Mudik


Ketika hendak menulis parcel lebaran, ada sekian banyak keyword yang tergambar dalam benak saya, belanja baju, nyiapin opor ayam, ketupat, kue lebaran, jauh-jauh hari pesan tiket kereta api, dan siap bermacet-macet mudik ria, berkumpul sama keluarga di kampung. Serentetan hal di atas adalah rutinitas tahunan, walaupun ribet tapi tetap saya melakukannya.
Mungkin di hari lebaran emang kita seperti kembali ke fitrah kita, rasa kebersamaan, berkumpul dengan keluarga, dan meminta maaf kepada orang tua. Menurut Prof. Dr. Komarudin Hidayat  dalam diri manusia  ada dorongan keinginan dan kerinduan yang kuat untuk pulang menapak tilas tempat lahir dan tempat yang menyimpan memori dan masa tumbuh kembang sebagai anak-anak hingga dewasa.

Ada banyak cerita tentang pengalaman mudik lebaran, rasa kebersamaan dengan keluarga yang selama dirantau tidak dialami, saling bermaaf-maafan yang menjadidakn beban batin semakin enteng, berziah ke makam leluhur keluarga, bercengkrama dengan teman-teman lama, makan kuelebaran, dan serententan kenangan itu membuat tambah kerinduan untuk segera mudik lebaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar